Berzina dengan Ayahkandung Aryanti adalah namaku. Aku berasal dari Johor, seorang anak
tunggal yang tinggal bersama ibu saudaraku. Ibuku telah lamameninggal dunia sejak umurku tiga
tahun.
Gambar Sekadar Hiasan
tunggal yang tinggal bersama ibu saudaraku. Ibuku telah lamameninggal dunia sejak umurku tiga
tahun.
Gambar Sekadar Hiasan
Ayahku berasal dari Singapura, bekerja sebagai buruh kasar. Aku dijaga oleh ibu saudaraku yang tinggal di Johor sejak kecil hingga umurku cecah 12 tahun. Karena keadaan sangat tidak menginzinkan, aku tinggalbersama ayahku di Singapura agar lebih senang untuk ke
sekolah.Kami tinggal di rumah sewa 1 kamar Dari kecil aku memang selalu mendahagakan
kasih sayang dari seorang ibu dan bapak.
Sejak tinggal bersama bapak, akulah yang selalu memperbarui dan membersihkan rumah setelah pulang dari sekolah. Aku sudah mulai bersekolah di sekolah menengah setempat. Bapak
selalu tidak ada di rumah karena bekerja keras. Walaupun dia sibuk bekerja keras, dia pastikan ada
uang belanja untukku dan berikan uang belanja dapur yang patut. Ayah selalu pulang lewat hingga
2pagi dan karena ini aku sering sendirian di siang hari di rumah. Aku sering melihat wajah arwah
Ibuku dan Bapak dalam gambar sewaktu mereka baru saja berumahtangga. Kulit ibu bersih,
putih melepak .. memiliki ukuran yang sangat cantik .. seakan aktor veteran Latifah Omar dan juga
berbentuk badan yang mulus.
Bapaku pula berbadan sasa, sama seperti sekarang, berambut ikal dan mempunyai rupa akan Jamal
Abdillah. Kulitnya pula sawo matang. Pasangan yang sangat ideal. Terakhir usiaku sudah cecah
15tahun, aku mulai menjadi remaja nakal. Pulang sekolah saja aku dan berjumpa dengan teman pria di
taman yang sunyi untuk bercumbu.
Jika tidak, aku akan mengajak teman teman sekolah yang lain ke rumahku, kadang kadang
membiarkan mereka yang berpasangan bersetubuh di bilikku. Aku tidak tahu mengapa aku
bersikap demikian.Barangkali sebab tidak ada orang yang dapat menegur perbuatan ku. Walaupun aku bersikap liar, aku masih belum bertemu seorang pria yang layak menewaskan daraku.
Aku pernah menghisap batang konek teman2 lelakiku yang lain tapi aku rasa seperti aku belum
temui seorang teman pria yang mempunyai konek yang aku idamkan untuk aku rasai pertama
kali. Pada satu hari, satu kejadian terjadi yang merubah segalanya. Di saat itu aku sedang baru mulai
cuti sekolah dan seperti biasa teman temanku datang untuk chatting untuk melihat vcd lucah
sementara 3 pasangan sedang hebat melakukan maksiat di bilikku.
Aku memang selalu suka melihat teman2 bersenggama. Dalam pada masa itu aku akan belajar teknik mereka jadi bila tiba masa nanti aku akan sendiri mencubanya.Aku memakai baju terus jarang pada masa itu tanpa berpakai coli dan celana dalam sebab cuaca panas siang. Tiba-tiba Bapak pulang mengetuk pintu. Aku terperanjat dan terus membuka pintu. Bapak mulai meluru masuk ke rumah lalu ke kamar. Di saat itu 3 pasangan temanku sedang masih di dalam lembah zina yang teramat masih sibuk melampiaskan cinta dan nafsu yang bergelora lalu tidak sadar yang Bapaku sudah di muka
pintu kamar.
"Hoi!" jerit Bapak. Berambus korang dari rumah aku! . Dengan kilat teman2 aku semua melarikan
diri, ada yang masih separuh bogel meluru keluar pintu rumahku. Aku terduduk ketepi pintu kamar dalam ketakutan. Bapak membeliakkan matanya sambil mulai menutup jendela dan pintu rumah. VCD
lucah itu masih tersiar terpampang di kaca TV. Bapak mulai mengherdikku 'Bapak kirim kau ke
sekolah kat sini untuk apa hah !!!??, pekiknya .. 'Dah jadi perempuan apa kamu nie hah!! Tak
tau terima syukur aku kutip kau balik! Badan kau tu masih suci atau tidak!! - Jerit Bapak lagi ..
'Masih pak ... 'Jawabku perlahan dengan perasaan serba salah. "Berani kau menjawab aku eh!"
Bapak terus menarik badanku lalu menolakku ke kamar. Di saat itu aku terhidu bau arak.
"Maaf pak, Yanti bukan menjawab .." kataku padanya lagi. Tanpa berkata apa-apa, bapak
mulai membuka tali pinggang besinya lalu memmukulku beulang ulang. "Ampun pak!" Yanti tak
buat lagi! "Kataku sambil menahan kesakitan." Ampun?!! Aku tak percaya kau tu masih dara!!
"Sudah berapa pria jamah badan kau hah !!!?!!!" - Tengking Bapak lagi "Yanti tak kasi pada siapa,
Pak !!!!" rayuku lagi "Aku tak percaya!" katanya.
Dalam pada itu Bapak merobek baju jarangku. Di saat itu Bapak melihat tubuhku yang telanjang.
Sambil menangis aku memeluk lututku karena malu dan masih dalam kesakitan dipukul bertubi2.
"Biar aku periksa!! Aku tak percaya kau masih perawan!" Kata Bapak lalu menolak badanku dengan
kasar agar aku terlentang. "Jangan Pak .. Yanti malu ..." rayuku lagi sambil nangis terisak-isak
"Malu ??!!! Dengan kawan kawan memantat depan mata kau tak tahu malu!" herdiknya lagi. Kakiku
dibuka terkangkang ... Entah mengapa sambil itu Bapak mulai menbuka pakaiannya. "Jangan
Pak ...." aku merayu padanya. "Kau diam!" - Pekiknya lagi.
Aku terlihat Bapak sudah telanjang dihadapanku. Aku mulai rasa semakin takut dengan apa
kemungkinan Bapak akan lakukan pada diriku. Batang koneknya sangat besar dan panjang seperti
aku inginkan sama seperti konek orang negro. Aku mulai rasa tegang dan takut. Aku dapat rasakan
dalam benakku Bapak akan menewaskan daraku.
Bapak mulai memeriksa lubang pukiku .. Matanya tak lepas melihat tubuhku dengan rakus .. "Jangan Pak ... Yanti anak Bapak ..." Diam!! "Katanya lalu Bapak mulai mengeluarkan lidahnya sambil menjilat jilat lubang pukiku ..." Oughhhhhh. Pak ... Jangan ... "Bapak mulai menjilat lubang pukiku dengan liar
dan rakus .." Sebelum kau kasi lubang puki kau pada betina tepi jalan, lebih baik kau kasi pada
bapak sendiri! "Bentaknya lagi" UghOhh Bapak .... Ermmmm ...... Nggghhh ... "Bapak mulai
menggomoli badanku dengan lidahnya .. Terasa geli, sakit dan sedap bercampur aduk .. Tangan
bapak meraba seluruh pelosok badanku." Arrgghhh .... Bapakkkk .. Jangan !!!..... aku merayu dengan
nada berserah.
Akhirnya lidah Bapak bertemu lidahku .. Bapak mulai menghisap bibirku dengan kasar. Bau arak jelas dirasa di bibirku. "Arghhhh ... emmmmh .. Pak .... jan ... gan ....." Lidahnya mulai melumati leherku
yang paling sensitif .. Aku sudah tidak mampu untuk melawan nafsu shahwat bapak. Di saat dia
melumati leherku, tangannya memeluk tubuhku dengan erat sementara sebelah tangannya menggetel biji kelentitku. Dia mulai meremas kedua putingku dengan kasar sambil menjilatku di leher lagi ... "Pakkk ...." desahku ..". Arghhh .... sedapnya pak ... " "Sedap eh .. nak tambah sedap lagi tak ... jawabnya sambil meremas puting tetekku ..." Ohhhhhh ... pakk ...." desahku
Bapak mulai mencium mulutku lalu melumati bibirku ... Tubuhnya basah dengan peluh itu menimpa
tubuhku dan tangannya tidak pernah berhenti meraba tubuhku .. Di saat kesedapan disentuhi oleh bapakku sendiri, dia mulai menjilati leher ku lagi, kali ini dengan kasar .... "Ouuhhhhh ..... Bapak ...
Sedapnya ......." desahku lagi Karena terasa diangkut dengan gelombang nafsu Bapak kandungku
sendiri yang berusaha sungguh untuk menjamah tubuhku .. aku berubah kali ini bereaksi mencium
mulutnya yang berbau arak bertubi tubi ... Aku seperti hilang akal akibat dirundung shahwat yang tidak bisa terbendung itu ..
Di saat itu aku rasa aku terlalu terhutang budi dengan Bapak .. Aku mulai melawan ciumannya lalu merubah posisi. Kali ini aku yang membalas untuk mencium tubuhnya yang sasa itu bertubi-tubi ...
"Arrrghhhh .... Yanti ......." teriak Bapak" Ya .. pak ... "jawapku sambil menjilat putingnya. "Isap konek Bapak nak ..." rayunya Tanpa berpikir aku terus memegang batang koneknya yang mulai mencuat ... Aku mulai menjilat dan menghisapnya dengan rakus ... Wajah Bapak jelas terpancar rasa kesedapan akibat kelakuanku ... Aku semakin merasa geram lalu mengisap dengan kasar batang koneknya karena ukurannya makin membesar sepanjang 15inci dan lebarnya sebesar bambu yang besar ... aku sudah tidak sabar ... Dengan tiba2 Bapak berdengus lalu membalikkan badanku ... Batang koneknya yang besar itu digesel2 di pintu lubang pukiku ...
Gara2 perbuatan itu, air pelumas pukiku mulai mengalir ... dan pukiku mulai rasa gatal minta ditujah dengan batang konek ... "Pakk .... Yanti rasa gatal pak ....." rayuku menahan perasaan Bapak mulai terasa marah .... "Kau dah rasa gatal eh perempuan sundal, Kau dah giankan rasa konek eh ... itu sebab biar aku yang rasa dulu ... baru temu buku dengan ruas .... Perempuan sial ... Memang perempuan umur kau gini memang nak kena kasi konek tiap hari ... Kau ni macam arwah ibu kau, selalu mintak bersenggama ..
Itu sebab kau tu bernafsu kuat! Puki gatal miang "kata Bapak sambil masih menggeselkan koneknya dengan kasar di pintu lubang pukiku ... "Pak ... jangan siksa Yanti macam gini ..." "Argghh .... ermm .... Yanti tak tahan ....." rayuku lagi. Bapak mulai mengesek masuk batang koneknya yang terhunus besar
perlahan lahan ke dalam puki ... Aku rasa gian dan ingin merasakan batang konek ke dasar pukiku ..
Tapi Bapak seolah olah cuma mau masuk sedikit demi dikit semata2 untuk menyiksa perasaanku ....
Bapak menjilat leher ku lagi .. seperti sudah tahu itu tempat pusat kelemahkanku .. "Ohhh ....
Bapak ..... Jan ... gan siksa .. Yanti camni .... Argghh ...." desahku lemah" Habis kau nak bapak buat
apa ???!!... " katanya sambil melumati putingku. "Pak .... Yanti tak tahan ......" jawapku keresahan.
"Tak tahan nak Bapak buat apa?" Sambil menujah koneknya perlahan ke dalam pukiku. "Masukkan ....
pak ...." kataku semakin berani. "Masukkan apa ??!!!" herdiknya lagi "Masukkan batang konek bapak
DALAM PUKI Yanti! Yanti DAH TAHAN NIE !!!!!! - herdikku Kali ini tanpa menunggu Bapak menujah
lalu menerobos batang koneknya yang gagah itu ke dasar pukiku ...
"ARRRGHHH !!!!!! SAKIT!! PAKKKK !!!!!" jeritku ... darah mulai mengalir dari pukiku tanpa dipedulikan Bapak "Rasakan perempuan sial !!!... nak rasa batang konek jantan sangat kan .. Ambik kau! "Jawab Bapak sambil mulai memompa pukiku dengan kasar .. Sedapnya rasa pukiku ditujah dengan batang konek bapak ... Akibat ukurannya yang besar, semua G Spot yang aku ada semuanya terasa megakibatkan aku terair lagi .. Nafsuku dan Bapak sudah tak terbendung lagi .. Aku tidak sangka perzinaan anak dan bapak kandung begitu hebat ...
Hubungan sedarah sangat menghairrahkan pada waktu itu. Benda benda yang terlarang biasanya bila dicoba akan rasa sedap. Ayah menpunyai tenaga yang luarbiasa dan dia tidak berhenti sekejap pun untuk terus nafasnya .. Barangkali sebab kerjanya kerja kasar. Batang koneknya yang hebat itu
tertanam ke dasar pukiku dan setiap kali Bapak memompa ke dasar, terasa senak perutku
dibuatnya .. "Padan muka kau dara kau Bapak ambik ... asyik tengok gambar orang memantat aje kan?!
Mulai hari ini kau harus nak layan Bapak kat ruangan paham!!" Ujarnya lagi Kali ini rambut dijambak dan Bapak mulai merubah posisi di belakangku lalu mulai dengan posisi doggy ..."Sedap tak perempuan sial? ... Sedap tak konek bapak kau sendiri?" tanya Bapaku sambil membisik di telingaku sambil memompa .. Sedap pak ... Argh ...
Nnghh .... sszz.sss sedap ....' desahku lagi ... "Mulai sekarang nak main batang orang lain tak? Tanyanya lagi samibil memompa ke dalam pukiku lau biarkan ke dasar" Tttak ... Pakk ...." jawapku
kesakitan karena rasa senak .. "Habis konek sapa kau nak, betina jalang? "kata Bapak, kali ini menjilat leherku." Arrrrgghh ......
nak .. konek ... Bapak .. sorang ... ermm ..... nghsh .. "jawabku yang sudah hampir tak bermaya ... .
Ayah mulai membalikan tubuhku terlentang laku memasukkan batangnya yang sedap itu ke dasar
pukiku lagi ... Kali ini dia memeluk tubuhku dengan erat. Sambil memompa dengan kasar, dia
memelukku dan mencium bibirku bertubi tubi ... "Bapak sayangkan kau .. bapak cintakan kau ..."
"Yanti jangan takut .. ayah akan jaga Yanti dengan baik" "Yanti jangan munafik dengan Bapak lagi"
bisiknya ke telingaku .. "Yanti pun sayangkan Bapak ... Yanti rindukan Bapak ..." "Yanti tak mau tinggalkan Bapak ...." "Ohhh .... Yanti!!" teriaknya sambil masih memompaku mendalam dengan
kasar ... Aku sudah tidak tertahan akibat perasaanku yang terlalu lama tersimpang ... Aku mulai melihat wajah Bapak dengan penuh kasih sayang .. "Bapak .. ambillah tubuh Yanti .. Yanti rela dikerjakan Bapak tiap hari sampai bila bila .. Yanti rela tubuh Yanti dijamah setiap waktu dan tiap hari ...
Yanti akan jadi hamba seks Bapak .. Orang lain tak perlu tahu .. Saudara kita pun tak ambil kisah tentang kita. Yang penting Bapak sayang Yanti .. "Buat pertama kalinya Bapak tersenyum dan ternyata dia terlihat sangat tampan dan macho." Oh Yanti Sayangku ...." desah Bapak sambil memeluk san menciumiku bertubi2 lagi Dalam saat ini konek Bapak masih tertanam dalam kebijakan pukiku ...
Kami saling berpelukkan dan berciuman dengan kasarnya. Kami melampiaskan nafsu kami
sepanjang tengah hari itu hingga waktu malam ..
Aku sangat tertegun dengan kehebatan nafsu Bapak sebab setelah 8 jam kami bersetubuh, dia masih mampu bertahan. Batang koneknya kini sudah jadi milikku .. masih keras di dalamku .. Kali ini aku pula
memainkan perananku .. Tiap kali Bapak memompa koneknya ke dalam kebijakan pukiku, aku mulai
bertarung balik. Perbuatan ini membuatnya rasa geram denganku .. "Ahh ... Yanti ... Bapak ... nak lepaskan ... Bapak tak tahan lagi ... kata Bapak sambil menahan. Baiklah Pak .... arrhhmmm ... ermm ... Yanti dah tak tahan ....." desahku
"Arrrghhnnn Bapak yang lalu dalam!" Teriaknya ... Aku rasa cairan panas mengisi ruang lubang pukiku ... Sangat sedap rasanya "Pak ?...." tanyaku manja sambil menghadap wajah Bapak yang mengadapku. "Ya Yanti ... "Yanti makan obat perancang tau ..." kataku selamba "Ye ke ... Jadi?
tanya Bapak" Yanti nak memantat lagi ?.... Boleh ?.... "Tanyaku lagi ... seperti menggoda ..."
Haha ... sini kau ... "jerit Bapak kecil lalu merangkulku lalu menindih tubuhku ... Ayah mulai menjilat leherku untuk membangkitkan syahwatku .... kami bersetubuhi berulang ulang kali pada malam itu seperti pengantin baru. Rupanya aku baru dapat tahu bahwa Bapak diberhentikan kerja karena perusahaannya tutup .. Dia diberi uang kompensasi sebesar $ 60 ribu Akibat khawatir dia tidak
mampu membayai uang sekolah aku dia pergi minum degan teman2 senasib. Sepanjang libur
sekolah itu kami tidak kemana- mana ... Hanya pergi ke toko untuk membeli barang dapur dan pil
perancang. Kami bersetubuh sepanjang hari dan tiap2 hari dan berhenti untuk makan atau ke toilet.
Di rumah kami tidak berpakaian .. Bapak lebih suka aku telanjang agar senang untuk kami bersetubuh ketika nafsu mendatang. Tingkap dapur dan kamar dan pintu selalu tertutup agar tetangga tidak mengambil tahu. Bapak memiliki nafsu seks yang buas. Tiap pagi kami bangun tidur selalu mulai dengan memantat .. waktu aku masak sarapan Bapak akan menjilat leherku sengaja membangkitkan
nafsuku. Setelah makan waktu mandi bersama, dia akan menjamah tubuhku di kamar mandi.
Apabila masak waktu tengah hari, dia akan masukkan batang koneknya yang idaman aku itu, digesel gesel di bontotku saat aku memotong bawang. Biasanya perbuatan itu akhir dengan persetubuhan dan Bapak akan lepaskan air maninya ke dalam rahimku. Pada waktu malam saat menonton TV aku akan menhisap batang koneknya hingga keras lalu dipancutkan ke mukaku. Aku tidak pernah jemu disetubuhi bapakku sendiri karena batang konek Bapak memang sudah jadi idamanku. Bapak pula pernah mengatakan bahwa perempuan muda remaja seperti aku perlu sering disetubuhi karena perempuan muda lebih cepat resah kalau tidak dapat dipuaskan nafsunya.
Bapak pula tidak pernah mencari perempuan lain setelah ibuku meninggal dunia. Kekosongnya dan nafsunya tersimpan hingga dia menyetubuhiku. Aku sadar perbuatan kami memang terkutuk namun kami merasa bahagia bersama. Aku sudah mengambil keputusan untuk berhenti sekolah jadi aku
bisa luangkan waktu bersama Bapak. Bapa pula akhirnya mendapatkan kerja malam agar dapat luangkan waktu siang hari bersamaku. Hidup kami berlanjut hingga kini.
Blogger Comment
Facebook Comment